Review Film : Target

Halo guys, beberapa waktu lalu saya sempatkan buat nonton film lebarannya Raditya Dika. Yaitu Target. Pemerannnya sendiri adalah Raditya Dika, Cinta Laura, Samuel Rizal, Ria Ricis, Hifdzi Rahmi, Abdur Arsyad, Willy Dozan, dan Rommi Rafael.

Diceritakan semua cast di film ini diajak untuk maen film dengan judul yang sama. Iya betul guys. Ini film dalam film. Mirip sama Hangout, jadi ada sebuah tawaran misterius untuk maen film. Mereka sendiri gatau kenapa mereka yang terpilih. Bahkan feenya pun sudah ditransfer ke mereka.

Di email tertera mereka harus ke sebuah rumah yang di dalamnya ada kostum yang harus mereka pakai. Kostumnya sama persis dengan apa yang dipakai di trailernya. Setelah itu mereka makan dan ternyata makan itu telah diberi obat bius. Setelah bangun, mereka dalam keadaan dirantai dan main sama Jigsaw. (ini mah film saw ya). Bukan bukan. Mereka bangun tapi dengan kalung yang gak bisa dilepas. Kalung itu bisa nyetrum kalo mereka berusaha untuk kabur.

Mereka diberi waktu 24 jam untuk menyelesaikan misi. Semua adegan direkam sedemikian rupa. Dan satu persatu dari mereka tewas.

Konsep yang unik

Flm target ini sepertinya sebuah genre baru di perfilm an Indonesia. Tapi ini sudah bisa kita lihat merupakan gabungan antara Hostel, Hunger Games, Saw tapi dibalut dengan unsur komedi.

Ending yang ….

Raditya Dika berusaha memberikan plot twist di film ini. Kita dibuat seakan akan tidak menyangka siapa yang ada di balik permainan tersebut. Meskipun sebenernya ada scene petunjuk yang bikin kita tahu bahwa siapa sebenernya pelakunya.

Pembangunan karakter
salah satu kelebihan film yang agak thriller ini sebenernya adalah bagaimana kita disuguhkan dengan pembangunan karakter. Saya gak bisa bilang ini bagus, tapi ini beda. Terutama Willy Dozan yang setelah pension berubah jadi Wince yang kemayu dan tidak suka kekerasan. 180 derajat dengan peran yang beliau mainkan selama ini.

Experience

Kalo bisa dibilang experiencenya nonton film ini jelas ngakak karena komedi. Cukup lumayan untuk hiburan. Tapi yang saya rasakan adalah seperti nonton film Hangout. Biasa aja dan bikin saya gak deh kalo diajak nonton untuk kedua kalinya. Untuk endingnya sendiri sebenernya ya cukup unik tapi kok kaya mirip sama Comic 8. Semuanya dibedel di akhir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *