
Hai guys, kali ini saya akan sedikit review tentang buku yang lagi best seller di toko buku Indonesia. Yaitu buku Tidak Ada New York Hari ini karangan Aan Mansyur.
Buku ini adalah buku yang menjadi puisi Rangga di film Ada Apa dengan Cinta 2.
Hari-hari membakar habis diriku.
750 x 100 AD PLACEMENTSetiap kali aku ingin mengumpulkan
tumpukan abuku sendiri, jari-jariku
Also Read: Library di Python untuk Machine Learningberubah jadi badai angin.
Dan aku mengerti mengapa cinta diciptakan.
750 x 100 AD PLACEMENT
Mungkin ini untuk pertama kalinya saya beli buku yang isinya puisi semua. Tak sulit menemukan buku ini karena banyak beredar di toko buku. Karena cukup hits seiring animo orang-orang untuk nonton ada apa dengan cinta 2.
Akhirnya saya membaca buku ini.
Buku ini saya baca pas banget ketika saya berangkat ke bandara. Tak butuh waktu lama dan akhirnya saya berhasil menghabiskan buku ini.
Kesan pertama setelah membaca buku ini adalah bagus dan rangga banget. Saya begitu menghayati bagaimana puisi ini ditulis dan dibaca oleh Rangga. Apalagi didukung saya sudah menonton filmnya. Penghayatan lebih maximal.
Bahasa yang digunakan kebanyakan adalah bahasa curhatan Rangga. Kata-katanya kebanyakan menyangkut diri sendiri. Contohnya seperti “Kupeluk tubuh sendiri”. Ini diulang berkali-kali di beberapa puisi. Akhirnya jadi kata-katanya tidak terlalu tinggi namun cukup mengena. Seperti yang sudah pernah kita tahu di Ada Apa dengan Cinta yang pertama.
Bagi kamu yang sudah nonton mungkin perlu untuk membeli buku ini. Untuk kamu yang sudah nonton sekuel yang pertama juga boleh saja baca buku ini. Cukup memberikan nuansa nostalgik dengan bahasa-bahasa keseharian yang dirangkai menjadi puisi.
Beberapa kutipannya adalah seperti berikut :
Meriang, meriang, aku meriang. Kau yang panas di kening. Kau yang dingin di kenang.
Atau yang lain
Kadang-kadang, kau pikir, lebih mudah mencintai semua orang daripada melupakan satu orang. Jika ada seorang yang menyentuh inti Jantungmu, mereka yang datang hanya akan menemukan kemungkinan-kemungkinan.
Dan yang paling curhat adalah puisi dengan judul batas.
Semua perihal diciptakan sebagai batas
Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain
Also Read: Daftar Algoritma untuk KlasifikasiHari ini membelah membatasi besok dan kemarin
Besok batas hari ini dan lusa
jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota,
bilik penjara, dan kantor wali kota, juga rumahku dan seluruh tempat di mana pernah ada kita
Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta
Also Read: Adakah yang Masih Ngeblog?Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi dipisahkan kata
begitu pula rindu. Antara pulau dan seorang petualang yang gila
Seperti penjahat dan kebaikan dihalang ruang dan undang-undang
Seorang ayah membelah anak dari ibunya dan sebaliknya
Atau senyummu dinding di antara aku dan ketidakwarasan
Persis segelas kopi tanpa gula pejamkan mimpi dari tidur
Apa kabar hari ini?
Lihat tanda tanya itu jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi